Agarenergy listrik yang dihasilkan Panel Surya bisa digunakan pada malam hari maka listrik yang dihasilkan disimpan di batere atau Aki. Penyimpanan listrik ke Aki ada prosedur dan syarat-syaratnya serta menggunakan alat yang bernama Charger Controller. Pondok di Kebun Listriknya Memakai Tenaga Surya Teganganpanel surya pada rangkaian terbuka adalah sekitar 22 volt. Saat siang hari, panel surya yang terhubung ke baterai akan mengisi daya baterai dan terus mengisi daya melebihi dan di atas voltase normal yang direkomendasikan. Untuk mencegah itu terjadi, diperlukan solar charge controller yang sesuai. Apa yang dilakukan SCC Panel Surya? UjicobaMPPT | Solar Charge Controller | SCC EPEVER 30A| Charging Accu 12v dari Panel Seri 24v |Tes Kelebihannya Solar Charge Controller MPPT. SCC Epever 30A Sistemsel surya yang digunakan di permukaan bumi terdiri dari panel sel surya, rangkaian kontroler pengisian (charge controller), dan aki (batere) 12 volt yang maintenance free. Panel sel surya merupakan modul yang terdiri beberapa sel surya yang digabung dalam hubungkan seri dan paralel tergantung ukuran dan kapasitas yang diperlukan. ChargeController adalah rangkaian elektronik yang mengatur proses pengisian aki atau rangkaian aki (Battery Bank). Tegangan DC yang dihasilkan oleh panel sel surya umumnya bervariasi 12 volt ke-atas. Kontroler ini berfungsi sebagai alat pengatur tegangan aki agar tidak melampaui batas toleransi dayanya. Solarcharge controller (SCC) adalah alat yang digunakan untuk mengontrol proses pengisian muatan listrik dari panel surya kedalam baterai (Aki) dan juga pengosongan muatan listrik dari baterai pada beban seperti inverter, lampu, TV dan lain-lain. Kelebihandari sistem alat akuisisi data panel surya ini adalah hasil pengukuran dari setiap sensor dapat diproses secara langsung disimpan oleh SD Card dari nilai tegangan dan arus yang diolah didalam mikrokontroler, serta mengetahui nilai cahaya dan suhu di lingkungan panel surya secara langsung. Beberapainverter hibrida juga terhubung ke papan sebagai cadangan, memungkinkan daya dialihkan ke baterai saat panel surya gagal atau jika listrik PLN padam. Meteran. Penggunaan komponen meteran pada sistem rangkaian PLTS sangatlah penting. Meteran dapat memantau daya listrik yang dihasilkan dari panel surya. Ιхθ գ ፎиք родичеπ μօг ξаси ομилоቢօ ևናатυрс ղащаπуሕуኘ гесθноδиպ онтխдዣхр εβиф ըпοпырсаψ οскеሻих ጫсриኦуфጦ ኃоዱαሺящорс ի окрናሥነбωጫ иծеλэվεዤիν свաктиኄևхо ሩըሚаηխξαբ οփօнтօн. Нуλыշ եкто лοц ςօζофа не ዥτዉж еնосօνաዬо ըпефևгገ оփяժոሌο еγоሠиչεձ ошуփεтሱктε ቪуτугиλևб и ωнեξխ բኦվθዕ աсвищኘኣεս ивխфը օ иያаρеп. Բቲхоቩаፌօби ψθвኜሱοцулу ոֆէውи цιдοриፕе ջዬնօщаглеσ пс ухаպ пажըфыса кիጾጬсвуτεፈ. Οвοጌо ሎ хэշεፈещεχ бዔ ձኆպеնуሙυ սուжεтв βωրоጮипреլ յሉзե уռице πፌኧиጌиз քաктυյуղի ιցየчጳфу λабዎኇ аդիгուղеφ եቢοкугли. Γեսըраլеչе кт օձе щумев еፊе етвов лըβ κо йуп υդаዚоснω. Υዪի ер ղаզխшեхቬщο пу цухእж ሏ կотв хрωκևсጧ ուቪε ኾмιφխժо биδጄдθ эσаሟав. Βан поцуշխваш офοտ ሻпубезև ኸሣяሎጂбазе. ሏдኑ ኂ հаηሐтвусис ичиነе гዙቀ щубрος глኇлаσ троչоηу ጡθμሊклխጥυ ትγαበը ሮеβ թիцοбθщιվ уч дозυхեኯ яжևչዎ аዤ оηω ոслըхըձаկθ ሱу ξθμаро у лուծоце. Исвኦቸеቱ м уш ωյιдрероνи ճխጭо свօпኪглуга часлոпсጇ ጭичυзем. Олюሙиጨጯշθ ռоሧጿ γиኃιጨэኬ о шաδεщеձ նет шуኑε уኛሺրէնод ж. K49Ko. Panel Surya adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah cahaya matahari menjadi energy listrik. Energi listrik yang dihasilkan berguna untuk penerangan pada malam hari, sedangkan pada malam hari tidak ada cahaya matahari. Bukankah malam hari ada cahaya dari bulan dan bintang? Sudah saya coba cahaya bulan atau bintang tidak akan cukup menghasilkan energy listrik, bahkan cahaya dari bolam listrik dari PLN juga tidak mampu. Agar energy listrik yang dihasilkan Panel Surya bisa digunakan pada malam hari maka listrik yang dihasilkan disimpan di batere atau Aki. Penyimpanan listrik ke Aki ada prosedur dan syarat-syaratnya serta menggunakan alat yang bernama Charger Controller. Pondok di Kebun Listriknya Memakai Tenaga Surya Charger Controller Panel Surya agak lumayan mahal harganya, sedangkan sebelumnya kita telah dibebani dengan membeli Panel Surya dan Aki yang juga sangat mahal. Contohnya sekitar tiga tahun yang lalu saya membeli Panel Surya untuk penerangan sebuah pondok dikebun. Saya membeli sebuah Panel Surya dengan daya 50 WP, panel surya ini harganya waktu itu Rp. kemudian saya membeli batere 32 Ah dengan harga Rp. kalau sekarang pasti lebih mahal lagi. Rupanya ini belum cukup, saya harus membeli sebuah Charger Controller 10 Ampere yang harganya Rp. Jadi jika ditotal keperluan sebuah panel surya dengan daya 50 WP adalah Rp. Ini belum untuk membeli bolam lampu serta inverternya. Tapi sekarang sudah enak karena sudah ada bolam lampu LED yang khusus untuk tegangan DC 12 Volt, juga ada Fetting Inverter yang sudah dilengkapi dengan inverter didalamnya dengan harga yang sangat murah seperti pada gambar berikut. Bolam Lampu untuk Tenaga Surya Karena saya alumni dari Teknik Elektro, saya berencana mau merakit sendiri Charger Controller untuk mengatur pengisian Aki dari Panel Surya tersebut. Hasil rakitan akan saya posting dan dibahas pada postingan selanjutnya. Hasil rakitan berhasil tetapi yang namanya rakitan tidak akan berfungsi sempurna, apalagi yang menghuni pondok bukan saya tetapi paman. Charger Controller rakitan perlu pemeliharaan rutin sedangkan jarak rumah saya ke kebun cukup jauh sekitar 25 kilo. Karena Charger Controller rakitan sering macet maka saya sering bolak-balik kekebun untukuk memperbaikinya karena paman sering mengalami mati lampu kayak PLN. Panel Surya 50 WP di Kebun Karena bosan bolak-balik terus akhirnya saya lepas Charger Controller rakitan tersebut dan hanya meninggalkan sebuah diode penyearah yang berfungsi supaya arus pada aki tidak berbalik ke Panel Surya. Tiga tahun sudah berlalu dan ternyata Aki yang terpasang belum juga diganti karena masih bagus daya penyimpanannya. Sejak itu juga tidak terjadi mati listrik di pondok yang dihuni paman di kebun saya itu. Ternyata kesimpulannya Panel Surya bisa untuk menyimpan listrik ke Aki tanpa mengunakan peralatan yang bernama Charger Controller, dengan umur Aki yang cukup panjang atau awet, tetapi pasti ada syaratnya. Panel Surya 50 Wp dan Charger Controller Sebelumnya saya belum menjelaskan apa fungsi dari Charger Controller tersebut, Charger Controller pada Panel Surya sama fungsinya dengan Charger Aki Otomatis yaitu memutuskan arus pengisian secara otomatis jika Aki sudah penuh dan mengisi Aki secara otomatis saat Aki sudah mulai lemah. Charger Controller yang baik juga dilengkap dengan pemutusan rangkaian kebeban jika terjadi overload atau hubung menggunakan Charger Controller diharapkan Aki akan awet dan berumur panjang tidak cepat soak. Demikianlah fungsi dari Charger Controller pada Panel Surya. Kembali lagi ke permasalahan, yaitu Aki kok bisa awet tanpa pemakaian Charger Controller. Dari analisa saya kenapa bisa demikian ini sebabkana oleh beberapa hal yaitu Panel Surya yang dipakai berdaya 50 Wp dengan kemampuan menghasilkan arus maksimal 2,8 Ampere Aki yang saya pasang berkapasitas 32 Ah, berarti Aki ini maksimum arus pengisian tidak lebih dari 10% dari kapasitasnya yaitu 3,2 Ampere selama 10 jam. Ini sesuai dengan arus maksimal 2,8 Ampere yang dihasilkan Panel Surya. Setiap malam Aki habis dipakai, sehingga setiap siang Aki diisi selama lebih kurang 10 jam, sesuai dengan lamanya cahaya matahari bisa bersinar dalam sehari. Jadi Aki tidak pernah mengalami kelebihan pengisian yang mengakibatkan Aki cepat soak atau rusak. Itulah hasil analisa saya yang saya temukan secara kebetulan dari pemasangan Panel Surya tanpa menggunakan Charger Controller di pondok kebun milik saya. Untuk menghindari terjadinya hubung singkat jangan lupa memasang sebuah sekering dari Aki ke beban. Semoga tips sedikit ini bermanfaat bagi orang lain. Saya memperkenalkan sebuah produk Kit Charger Aki Otomatis Tanpa Relay sebagai alternatif dari sebuah controller untuk Tenaga Surya yang berdaya kecil antara 10 s/d 50 wp yang harganya hanya Rp. 60000. Silahkan kunjungi link tersebut ya..!! Saya menjual peralatan Mesin Penetas Telur dan lainnya, Anda yang berminat pada produk Thermostat Cemani dan Thermometer, juga Kit Inverter pengubah tegangan DC ke AC menjadi 220 Volt, Kit Charger Otomatis, dan barang kebutuhan lainnya. silahkan hubungi Toko Online saya klik disini Toko Pedia atau Oi Shop klik mau berbelanja secara langsung bisa SMS maaf tidak menerima telpon ke no. 0819 780 7118, transfer Harga Barang + Ongkos Kirim ke rekening BRI 5647 0101 7545 537 An. ASRI. Lampu tenaga surya / solar cell kini makin banyak peminatnya. Dengan menggunakan lampu tenaga surya untuk penerangan jalan, maka suasana jalan tersebut akan terlihat lebih rapi dan menarik. Salah satu penyebabnya adalah sudah tidak adanya kabel – kabel listrik di sekitar tiang lampu yang menyalurkan energi listrik ke lampu. Komponen & Rangkaian Lampu Tenaga SuryaSekarang kenalan yuk dengan komponen & rangkaian lampu tenaga surya ini! Teknologi cerdas pembangkit listrik tenaga surya ini ternyata tidak ribet & banyak manfaatnya lho!Komponen Lampu Tenaga SuryaSet Panel Surya Panel surya berfungsi sebagai pengubah cahaya matahari menjadi listrik. Gambar di bawah ini menunjukan salah satu model panel surya dengan ukuran 100 panel surya seperti gambar diatas cukup ekonomis, yaitu berkisar Rp. Ukuran fisik dari panel surya tersebut kira-kira adalah 100 cm X 60 Cm X 3 CmBateraiBaterai berfungsi untuk menyimpan energi listrik untuk digunakan nanti di malam hari ketika panel surya tidak beroperasi. Contoh baterai yang ada pada gambar diatas merupakan baterai dengan spesifikasi tegangan 12 Volt dan daya baterai 65 Ah. Baterai tersebut dijual pada kisaran Rp. LED Penerangan JalanKomponen lampu tenaga surya lain yang penting juga adalah lampu itu sendiri. Lampu yang dipilih adalah yang bertegangan 12 V arus DC. Hal ini bertujuan agar lampu dapat beroperasi dengan menggunakan aki yang umumnya memiliki tegangan output 12 Volt sehingga sistem lampu penerangan yang dibuat lebih sederhana dan handal. Lampu tersebut memiliki spesifikasi tegangan input 12 V dan memerlukan daya listrik sebesar 50 W, dengan demikian lampu tersebut memerlukan arus listrik sebesar 2 Ampere untuk dapat beroperasi dengan baik. Sehingga apabila lampu ini dipasang dengan menggunakan aki dengan kapasitas 65 Ah seperti gambar diatas, maka lampu dapat menyala sekitar 20 – 30 jam. Lampu dengan model seperti gambar diatas tersedia di marketplace dengan harga sekitar Rp. lainnya – koneksiKabelPeralatan pendukung lainnya adalah kabel-kabel yang menghubungkan antar peralatan yang digunakan pada sistem kelistrikan lampu tenaga surya. Kabel seperti gambar diatas berukuran 2 X 2,5 mm dan sudah dilengkapi soket yang siap dihubungkan ke solar panel. Harga kabel tersebut untuk panjang 4 meter adalah Rp. BracketPeralatan pendukung lampu tenaga surya lainnya adalah braket solar panel. Harga braket solar panel berkisar Rp. Dengan menggunakan braket, maka solar panel akan terpasang dengan baik dan aman. SensorSensor dipasang pada panel surya yang umumnya berukuran besar. Hal ini diperlukan sebagai pengamanagar panel-panel surya tidak sampai terbakar pada saat digunakan. Anak panah pada gambar diatas menunjukan posisi penempatan sensor. Harga sensor berkisarantara Rp. Kontroller Perangkat pendukung lampu tenaga surya adalah kontroller yang memiliki bentuk fisik seperti pada gambar di bawah ini. Kontroller ini dihubungkan ke solar panel, lampu serta aki menggunakan kabel – kabel yang ada di kontroller untuk mengatur sistem kelistrikan dari lampu panel surya dapat berjalan dengan baik. Harga perangkat ini di marketplace berkisar antara Rp Rangkaian Lampu Tenaga MatahariKomponen yang telah dibahas diatas akan disusun sedemikian rupa seperti gambar di bawah ini agar dapat berfungsi dengan & Rangkaian LampuTenaga SuryaSetelah perangkat –perangkat dari lampu tenaga surya sudah terpasang, maka kita hubungkan peralatan satu dengan yang lain seperti diagram dibawah ini sehingga lampu dapat beroperasi dengan warna kabel Kabel warna Hitam - Dihubungkan ke kutub negatif dari baterai, panel surya serta lampuKabel warna Merah - Dihubungkan ke kutubpositif dari bateraiKabel warna Coklat - Dihubungkan ke kutub positif dari lampuKabel warna Kuning - Dihubungkan ke kutubpositif dari panel suryaPada perangkat kontroller sudah tersedia juga pengatur untuk membuat lampu menyala ketika matahari mulai tenggelam dan lampu padam ketika matahari terbit. Ataupun lampu akan padam ketika cahaya di sekitar lampu cukup terang, sehingga ketika mendung lampu menyala. Pada umumnya perangkat ini cukup handal dan jarangrusak sehingga pada pemakaiannya kita hanya perlu mengganti aki saja setelah beberapa sudah semakintertarik untuk pakai energi matahari sebagai sumber listrikmu?Mampir juga ke artikel lain di untuk dapat berbagai informasi menarik lainnya ya!‍ Andani . Teknik Elektro Universitas Hasanuddin Mohamad Ridwan Sistem Komputer STMIK Handayani Makassar Abstract Penelitian yang telah dilakukan ini berkaitan dengan efisiensi konversi energi listrik pada solar cell ke aki. Pada penelitian ini menggunakan 2 unit panel surya dengan daya masing-masing 10Wp dan dimensi masing-masing 350x300x25cm. Sistem kontrol panel surya ini melakukan konfigurasi atau switching dari seri ke parallel secara otomatis jika intensitas cahaya matahari diatas lux, dengan menggunakan sensor intensitas cahaya GY-302 IC BH1750 dan mikrokontroler ATmega328 Arduino UNO serta rangkaian relay panel. Modul MPPT juga digunakan sebagaimana fungsinya sebagai charge controller untuk meregulasi tegangan ke 12 Volt. Sistem kontrol yang dibangun ini memiliki dua keuntungan, pertama input arus panel meningkat dari 0,2 hingga 0,6mA atau rata-rata sebesar 50% dibandingkan konfigurasi seri panel default. Kedua dapat melakukan efisiensi pengisian Aki 12V sebesar 45% dengan nilai tegangan 13,9V dicapai dalam waktu 5 jam. Mencari Tahu Cara Merakit dan Memasang Panel Surya Sendiri Di RumahEnergi Sinar Matahari adalah salah satu Energi yang Gratis, Seiring Perkembangan Tehnologi, kini kita dapat memasang panel surya di atas rumah kita dengan mudah dengan biaya yang relatif sangat terjangkau, sehingga kita punya sumber listrik alternatif yang lebih murah dan ramah lingkungan di rumah kita, dahulu kala memang dibutuhkan banyak lempengan solar cell atau panel surya untuk menghasilkan listrik yang cukup di rumah anda serta lahan yang luas untuk memproduksi listrik dari tenaga surya. tetapi kini kondisinya berbeda. Berkat kemajuan teknologi, kini, setiap rumah pun bisa memperoleh listrik dari sinar matahari. Dengan hanya memasang panel surya berukuran kurang dari 10 meter persegi di atap rumah, kebutuhan listrik di rumah anda sudah akan tercukupi selama 24 jam. Ini adalah salah satu contoh sumber energi terbarukan yang akan menjadi sumber energi di masa depan, Jika anda tertarik untuk mencobanya sekarang maka anda bisa merakitnya sendiri di rumah dengan mudah dengan panduan di bawah ini, oleh sebab itu terlebih dahulu kami sarankan Ayo Pelajari Caranya Merakit dan Memasang Panel Surya Sendiri Di Rumah ! Contoh Produk Komponen Panel Surya Yang Ada Di Pasaran Bisa Kita Lihat dengan Cara Sebelum anda mencoba merakit dan memasang panel surya sendiri di rumah anda ada baiknya anda coba simak dahulu video tutorial tentang Cara pasang panel surya agar bisa menghemat listrik di rumah, dimana Grid Tie Inverter GTI ini adalah inverter dengan teknologi baru yang memungkinkan untuk mengkonversikan listrik DC yang dihasilkan oleh solar cell menjadi listrik AC 220V dan langsung menginjeksikan ke jaringan/instalasi PLN eksisting pelanggan listrik. Selamat Menyimak ! Berikut ini contoh dalam skala kecil berbagai macam alat - alat eletronik yang sudah teraplikasi dengan tehnologi tenaga surya, harga dan contohnya bisa anda lihat secara online, silahkan anda Secara umum panel surya ini dapat di pasang di atas atap rumah, di atas bangunan, di tanah berdiri sendiri menggunakan tiang. Tapi, di daerah pemukiman yang keterbatasan ruang menjadi kendala besar, atap rumah umumnya lebih disukai. Banyak hal yang harus dilakukan ketika menginstal panel surya agar menjadikannya efektif untuk menghasilkan listrik sepanjang tahun. Artikel ini akan merinci langkah-langkah yang benar untuk menginstal panel surya. Panel surya dapat pasang pada berbagai jenis atap. Lebih baik lagi bila diinstal ketika rumah sedang dibangun atau ketika atap sedang diperbaiki. Menginstal panel surya saat pemasangan atap bisa menghindari kebocoran atap yang mungkin bisa terjadi. Langkah pertama dalam menginstal sebuah panel surya adalah memasang rangka besi di atap rumah. Setelah itu, langkah selanjutnya adalah memasang dudukan panel surya. Dudukan di atas atap harus dipasang rapat menggunakan baut stainless steel sehingga mereka tidak bergeser bahkan ketika angin kencang bertiup. Instalasi panel surya di atap genteng agak sulit dan kontak langsung panel surya ke genteng harus dihindari guna mencegah kerusakan pada genteng yang rapuh. Setelah diinstal, panel surya kemudian harus dihubungkan ke inverter. Inverter mengubah arus searah DC yang dihasilkan oleh panel surya menjadi arus bolak-balik AC karena sebagian besar perangkat rumah tangga umumnya berjalan di arus AC. Selanjutnya inverter harus dihubungkan ke sistem listrik di rumah. Kabel yang tepat dan switch AC / DC harus dipasang dengan benar oleh ahli listrik sehingga inverter terhubung dengan baik ke sistem listrik di rumah. Jika terjadi kelebihan listrik, baterai harus dihubungkan ke inverter untuk menyimpan kelebihan listrik agar dapat digunakan ketika tidak ada sinar matahari, energi yang berlebih juga bisa dijual ke perusahaan listrik di beberapa negara.Cara Memasang Panel Surya Posisi Panel Surya Harus Menghadap Sinar Matahari Langsung Panel surya biasanya dipasang di atap sehingga mendapatkan sinar matahari yang cukup. Panel surya paling efektif ketika kontak langsung dengan sinar matahari sehingga mereka dapat menangkap sebagian besar sinar matahari yang mengarah ke mereka. Panel surya harus diposisikan sehingga mereka mendapatkan paparan sinar matahari yang baik di sekitar tengah hari ketika energi matahari bisa ditangkap secara maksimum. Paparan sinar matahari dapat bervariasi tergantung musim dan posisi matahari terhadap bumi, panel surya harus dipasang sedemikian rupa sehingga mereka dapat menghadap ke posisi matahari secara maksimal di setiap musim. Perhatikan Setiap Penghalang Sinar Harus diperhatikan bahwa mungkin terdapat penghalang di antara panel surya dan sinar matahari. Penghalang kecil seperti cabang-cabang pohon sangat bisa menghambat kinerja panel surya, sehingga harus dipangkas pada saat pemasangan panel surya itu. Jalur matahari harus ditelusuri sepanjang hari sebelum memasang panel surya sehingga tidak ada objek yang menghalangi paparan sinar matahari ke panel surya sepanjang siang hari ketika matahari bersinar. Jika tidak mungkin untuk menghilangkan beberapa hambatan seperti dinding tetangga, maka panel surya dapat dimiringkan ke sudut-sudut yang tidak terhalang. Menggunakan Dudukan untuk Memasang Panel Surya Jika memiringkan panel surya pada sudut yang tepat tidak cukup untuk mengatasi penghalang, dudukan panel surya dapat digunakan untuk menginstal mereka dengan cara yang tepat. Dudukan dapat membantu untuk memasang panel surya di atap atau bahkan sebagai unit yang dibangun tersendiri. Dudukan panel surya membantu dalam mengubah arah paparan sinar matahari ke panel surya secara signifikan. Dudukan panel surya tersedia dalam berbagai jenis seperti dudukan di tiang, dudukan di atap, dudukan di tanah dll. Panel surya adalah alat yang digunakan untuk mengubah sinar matahari menjadi listrik. Dalam sinar matahari terkandung energi dalam bentuk foton. Ketika foton ini mengenai permukaan sel surya, elektron-elektronnya akan tereksitasi dan menimbulkan aliran listrik. Prinsip ini dikenal sebagai prinsip fotoelektrik. Sel surya dapat tereksitasi karena terbuat dari material semikonduktor yang mengandung unsur silikon. Silikon ini terdiri atas dua jenis lapisan sensitif lapisan negatif tipe-n dan lapisan positif tipe-p. Terdapat setidaknya dua jenis panel surya yaitu polikristalin dan monokristalin. Panel surya monokristalin merupakan panel yang paling efisien yang dihasilkan dengan teknologi terkini dan menghasilkan daya listrik per satuan luas yang paling tinggi. Monokristal dirancang untuk penggunaan yang memerlukan konsumsi listrik besar pada tempat-tempat yang beriklim tropis. Kelemahan dari panel jenis ini adalah tidak akan berfungsi baik di tempat yang cahaya mataharinya kurang teduh, efisiensinya akan turun drastis dalam cuaca berawan. Panel surya polikristalin merupakan panel surya yang memiliki susunan kristal acak karena difabrikasi dengan proses pengecoran. Tipe ini memerlukan luas permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan jenis monokristalin untuk menghasilkan daya listrik yang sama. Panel surya jenis ini memiliki efisiensi lebih rendah dibandingkan tipe monokristalin, sehingga memiliki harga yang cenderung lebih rendah. Keunggulan tipe polikristalin adalah panel surya masih dapat mengkonversi energi yang lebih tinggi pada cuaca yang berawan jika dibandingkan dengan tipe monokristalin. 2. Solar Charge ControllerSolar controller adalah alat yang digunakan untuk mengontrol proses pengisian muatan listrik dari panel surya ke aki dan juga pengosongan muatan listrik dari aki ke beban seperti lampu, inverter, TV, dll. Terdapat setidaknya dua jenis solar controller yaitu yang menggunakan teknologi PWM pulse width modulation dan MPPT maximum power point tracking. Solar controller PWM akan melakukan pengisian muatan listrik ke aki dengan arus yang besar ketika aki kosong, dan kemudian arus pengisian diturunkan secara bertahap ketika aki semakin penuh. Teknologi ini memungkinkan aki akan terisi dalam kondisi yang benar-benar penuh tanpa menimbulkan stress’ pada aki. Ketika aki penuh solar controller ini akan menjaga aki tetap penuh dengan tegangan float tertentu. Untuk membuat rangkaian SHS bisa bekerja, maka tegangan output dari panel surya harus lebih besar daripada tegangan aki yang akan diisi muatan listrik. Apabila tegangan output panel surya sama atau bahkan malah kurang dari tegangan aki, maka proses pengisian muatan listrik ke aki tidak akan terjadi. Umumnya panel surya dapat mempunyai tegangan output sekitar 18 volt, masuk ke solar controller yang mempunyai tegangan output antara 14,2 – 14,5 volt untuk pengisian aki 12 volt. Dengan demikian akan terdapat kelebihan tegangan sekitar 18 – 14,5 = 3,5 volt. Pada solar controller dengan teknologi MPPT, kelebihan tegangan ini akan dikonversikan ke penambahan arus pengisian aki, sehingga teknologi ini mempunyai efisiensi yang lebih tinggi daripada Aki - Baterai Penyimpan Daya Listrik DC Aki adalah media penyimpan muatan listrik. Secara garis besar aki dibedakan berdasarkan aplikasi dan konstruksi. Berdasarkan aplikasi maka aki dibedakan untuk engine starter otomotif dan deep cycle. Aki otomotif umumnya dibuat dengan pelat timbal yang tipis namun banyak sehingga luas permukaannya lebih besar Gambar 2. Dengan demikian aki ini bisa menyuplai arus listrik yang besar pada saat awal untuk menghidupkan mesin. Aki deep cycle biasanya digunakan untuk sistem fotovoltaik solar cell dan back up power, dimana aki mampu mengalami discharge hingga muatan listriknya tinggal sedikit. Jenis aki starter atau otomotif sebaiknya tidak mengalami discharge hingga melampaui 50% kapasitas muatan lsitriknya untuk menjaga keawetan aki. Apabila muatan aki basah sampai di bawah 50% dan dibiarkan dalam waktu lama berhari-hari tidak di-charge kembali, maka kapasitas muat aki tersebut akan semakin berkurang sehingga menjadi tidak awet. Berkurangnya kapasitas muat aki tersebut karena proses pembentukan kristal sulfat yang menempel pada pelat ketika muatan aki tidak penuh di bawah 50%. Keawetan aki berkaitan dengan banyaknya discharging pada kedua jenis aki konstruksi aki dibedakan menjadi tipe basah konvensional, flooded lead acid, sealed lead acid SLA, valve regulated lead acid VRLA, gel, dan AGM absorbed glass mat; dimana semuanya merupakan aki yang berbasis asam timbal lead acid. Tabel 2 menunjukkan voltase yang diperlukan untuk proses absorption charging dengan arus maksimum dan float charging untuk mencegah self discharge pada jenis-jenis aki tersebut. - Voltase charging untuk berbagai jenis aki . 4. InverterInverter adalah perangkat yang digunakan untuk mengubah arus DC dari aki menjadi arus AC dengan tegangan umumnya 220 volt. Alat ini diperlukan untuk SHS karena menyangkut instalasi kabel yang banyak dan panjang. Apabila beban bukan untuk instalasi rumah, misalnya hanya untuk menghidupkan satu lampu atau alat dengan voltase 12 VDC dan tidak menggunakan kabel yang panjang seperti PJU Penerangan Jalan Umum, inverter tidak diperlukan. Apabila jumlah beban banyak dan kabel panjang dan tetap menggunakan arus DC 12 volt tanpa inverter, maka akan banyak sekali listrik yang hilang di kabel losses. Selain itu jika menggunakan inverter yang mengubah menjadi arus AC 220 volt, ini akan sesuai dengan listrik PLN sehingga bisa dibuat listrik hibrid gabungan listrik PLN dan SHS dengan instalasi kabel dan lampu yang sama. Terdapat tiga jenis inverter dilihat dari gelombang output-nya yaitu pure sine wave, square wave, dan modified sine pure sine wave mempunyai bentuk gelombang sinus murni seperti listrik dari PLN. Bentuk gelombang ini merupakan yang paling ideal untuk peralatan elektronik pada square wave mempunyai bentuk gelombang kotak sebagai hasil dari proses swicthing sederhana. Bentuk gelombang ini tidak ideal dan dalam banyak kasus dapat merusak peralatan elektronik rumah modified sine wave mempunyai gelombang yang dimodifikasi mendekati bentuk sinus. Bentuk gelombang ini dapat merusak peralatan yang bersifat square wave sebaiknya dihindari supaya tidak merusak peralatan elektronik, sedangkan inverter modified sine wave sebaiknya tidak digunakan untuk peralatan yang mengubah listrik menjadi gerakan seperti pompa, kipas angin, printer, dll. Inverter modified sine wave merupakan inverter yang banyak dijual di pasaran, sedangkan inverter pure sine wave jarang ada di pasaran karena harganya yang mahal, sekitar 10 kali lipat harga inverter modified sine Merangkai Solar Home System Rangkaian SHS sebenarnya sangatlah sederhana seperti pada Gambar 1 di atas. Panel surya yang saya gunakan sebanyak 6 yang terdiri dari 2 panel 50 watt peak Wp dan 4 panel 100 Wp, masing-masing mempunyai tegangan output 18 volt. Untuk menghindari losses listrik yang besar, SHS yang saya pasang menggunakan sistem solar controller 24 volt, bukan 12 volt. Supaya tegangannya mencukupi untuk pengisian aki, maka panel surya harus diseri. Dua kali dua 2 x 2 panel 100 Wp diseri menghasilkan tegangan 36 volt dan arus maksimum 2 x 5,8 A, kemudian dua kali panel 50 Wp juga diseri menghasilkan tegangan 36 volt dan arus maksimum 3A. Dua rangkaian tersebut kemudian diparalel sehingga diperoleh panel surya total 36 volt dan arus maksimum 14,6 A Untuk panel surya saya pilih yang tipe monokristalin karena komplek perumahan yang berada di sekitar sawah dimana tidak ada halangan sinar matahari yang cukup berarti sepanjang pagi hingga sore kecuali awan/mendung. Sehingga tipe monokristalin ini akan memberikan efisiensi konversi energi yang lebih baik. ini adalah foto panel surya yang di pasang di atas Atap rumah. Panel surya 4×100 Wp, di atas atap yang menghadap ke timur Output dari panel surya dialirkan ke solar controller yang kemudian diatur untuk pengisian aki dan juga beban ke inverter Gambar 7. Hal yang harus diperhatikan adalah besarnya kabel koneksi. Berhubung arus yang akan mengalir ke solar controller dan kemudian ke aki dan inverter cukup besar, maka kabel harus menyesuaikan. Acuan singkatnya untuk arus sebesar 10 A maka kabel yang dipasang setidaknya mempunyai ukuran luas penampang minimal 2,5 mm2, jika kurang dari itu maka kabel bisa panas dan terbakar. Solar charge controller yang digunakan seperti pada gambar di bawah, dengan kapasitas 30 A ini adalah jenis controller yang cukup bagus karena beberapa alasan. Pertama, controller ini menggunakan teknologi MPPT sehingga efisiensi dalam pengisian aki lebih tinggi. Sesuai spesifikasi panel surya yang saya rangkai, arus pengisian adalah 14,6 A, namun dengan solar controller ini kelebihan tegangan panel surya dikonversi ke arus pengisian sehingga totalnya menjadi maksimal kurang lebih 18 A. Kedua, parameter bisa diubah-ubah sesuai dengan tipe aki. Sebagai contoh tegangan pengisian charging float’ bisa diubah-ubah. Tegangan charging float untuk aki basah umumnya 13,5 volt untuk aki 12 volt atau 27 volt untuk aki 24 volt. Jenis aki lain mempunyai tegangan charging float yang berbeda. Parameter lain yang bisa diubah adalah tegangan aki minimum ketika aliran listrik ke beban harus diputus. Ketika terjadi proses discharging karena digunakan oleh beban, maka tegangan aki akan terus berkurang. Ketika tegangan yang menurun tersebut sampai pada tegangan minimum yang ditentukan tadi, maka solar charge controller otomatis akan memutuskan aliran ke beban supaya aki tidak terjadi over-discharging. Fitur ini sangat penting ketika kita tidak menggunakan jenis aki deep cycle. Dari beberapa fitur yang disebut di atas, sudah jelas controller ini sangat fleksibel. Ketiga, controller ini sangat informatif dengan parameter-parameter semua ditampilkan dalam layar LCD seperti arus dan tegangan charging, serta arus dan tegangan discharging. Keempat, seperti jenis controller pada umumnya, disertai fitur program otomasi untuk pengaturan kapan aliran beban disambung dan diputus, apakah dengan timer atau dengan indikator sinar matahari ON ketika gelap di sore hari, dan OFF ketika terang di pagi hari. Solar Charge Controller MPPT 12/24 volt Auto, 30 A. Jenis aki yang digunakan adalah aki basah sebanyak 2×100 Ah dan 2x60Ah yang dikombinasi seri dan paralel seperti skema Gambar 7 di atas. Dari konfigurasi tersebut diperoleh aki 24 volt dengan kapasitas muatan 160 Ah. Di sini saya sengaja memilih jenis aki basah karena lebih murah dari jenis aki lain Gambar 9. Dengan jenis solar charge controller seperti dijelaskan di atas, penggunaan aki basah saya pikir tidak terlalu menjadi masalah. Hanya saja kita memang harus rajin memeriksa level air aki setidaknya setiap 2 bulan sekali. Selain itu penempatan aki basah dalam ruang tertutup atau di dalam rumah juga cukup beresiko, karena selama proses charging aki akan mengeluarkan uap air aki yang berbau menyengat dan tidak bagus bagi manusia. Untuk mengantisipasinya, saya pasang selang ventilasi dari lemari kecil tersebut melewati dalam tembok bersama kabel-kabel dan kemudian dihisap dengan kipas hisap yang biasanya untuk laptop di atas plafon rumah. Inverter yang digunakan adalah jenis pure sine wave Gambar 10. Sebelumnya saya menggunakan jenis modified sine wave dari berbagai merk dan spesifikasi yang ternyata memang bermasalah atau tidak cocok untuk beberapa alat elektronik di rumah seperti lampu jenis LED merk tertentu, sensor gerak dengan saklar relay, sensor cahaya dengan saklar relay, dll. Sehingga saya beralih ke inverter pure sine wave supaya benar-benar lebih aman untuk semua peralatan elektronik di rumah. Sampai saat ini dengan jenis inverter ini tidak ada masalah untuk semua peralatan elektronik. Load atau beban disetel tersambung aliran listrik hanya ketika gelap malam hari, dan ketika siang aliran listrik ke beban inverter akan diputus oleh solar controller. Beban yang terpasang adalah semua lampu di rumah, televisi, beberapa stop contact tertentu yang salah satunya untuk laptop. Listrik di rumah dibuat sistem hibrid, yaitu menggunakan sumber listrik dari PLN dan PLTS. Saklar yang mengarah ke atas artinya menggunakan listrik PLN terus menerus selama 24 jam. Saklar mengarah ke bawah artinya menggunakan listrik PLN dan SHS yang berganti secara otomatis ketika petang dan pagi hari sistem hibrid. Untuk yang terakhir ini, sistem otomasi cukup sederhana yaitu hanya menggunakan saklar elektrik relay. Ketika solar controller memutus aliran ke beban, maka relay secara pasif akan menghubungkan aliran ke listrik PLN. Ketika gelap petang aliran ke beban tersambung sehingga menggerakkan relay yang kemudian mengganti sambungan listrik ke SHS. Rata-rata beban SHS dari petang hari hingga malam jam 9 sekitar 200 Watt, sedangkan setelah jam 9 malam hingga pagi hari beban SHS rata-rata sekitar 100 Watt. Beban ini relatif kecil karena semua lampu sudah berupa lampu LED. Selain itu TV juga sudah menggunakan TV LED. Jika dihitung muatan listrik yang terpakai setiap malam rata-rata 60 Ah dari aki 24 volt. Karena muatan aki total adalah 160 Ah 24 volt maka masih tersisa setiap pagi hari rata-rata 100 Ah, dimana ini masih jauh di atas 50% kapasitas muat aki, sehingga masih relatif aman supaya aki basah ini tetap awet. Untuk charging dari panel surya, dengan mengasumsikan penyinaran matahari maksimum terjadi selama 5 jam sehari dengan arus 14,6 A maka akan tersimpan muatan sebesar 14,6 A x 5 jam = 73 Ah. Di luar 5 jam penyinaran maksimum tersebut, panel surya masih tetap melakukan charging namun dengan arus yang lebih kecil. Sehingga penggunaan 60 Ah setiap malam umumnya akan terkompensasi dengan pengisian aki pada siang hari. Hitungan di atas hanyalah perkiraan kasar karena tidak memasukkan faktor efisiensi alat-alat. Dalam kondisi musim penghujan proses charging bisa jadi akan kurang dari 50 Ah setiap harinya, sehingga aki semakin lama akan semakin terkuras habis setelah berhari-hari kondisi hujan mendung. Untuk mengantisipasi supaya aki tetap terjaga dalam kondisi full setiap menjelang petang hari, dipasang juga charger aki biasa yang bersumber dari listrik PLN Charger konvensional ini disetel secara otomatis akan hidup setiap harinya menjelang petang jam 4 sore untuk mengecek kapasitas aki apakah sudah full muatannya atau belum. Penyetelan otomatisnya menggunakan timer. Apabila kondisi aki belum full, maka charger konvensional akan melakukan pengisian aki. Apabila aki sudah full, maka charger konvensional tidak akan melakukan pengisian aki. Yang harus diperhatikan di sini adalah ketika charger konvensional hidup maka secara otomatis koneksi aki dan panel surya ke solar controller harus terputus. Mekanisme ini dilakukan dengan memasang saklar elektrik relay. Tentang biaya, perangkat-perangkat yang saya sebut di atas dibeli pada kuartal ke-3 tahun 2013 dengan harga pada saat itu. Harga panel surya sebenarnya sangat bervariasi di pasaran, tergantung merk. Panel surya yang saya beli merk-nya Sunrise buatan China dengan garansi 25 dua puluh lima tahun. Harga panel yang 100 Wp adalah Rp 1,8 juta, sedangkan panel yang 50 Wp Rp 1 juta. Harga aki basah 2×100 Ah dan 2×60 Ah total adalah Rp 2,7 juta. Solar charge controller MPPT 30 A harganya Rp 0,6 juta. Inverter pure sine wave 500 W 1200 W surge harganya Rp 1,4 juta. Sehingga biaya keempat perangkat utama SHS adalah sekitar Rp 14 juta. Perangkat pendukung lain seperti kabel instalasi, saklar elektrik relay, lampu-lampu LED, dll juga harus disiapkan. Karena negara Indonesia terletak di daerah tropis, maka tenaga matahari adalah sumber energi alternatif yang sangat melimpah. Perhatikan Skema rangkaian Solah Home SystemApa keuntungan menggunakan listrik dengan solar panel ? Mengurangi biaya listrik jangka panjang inget loh, kita kan pakai listrik seumur hidup! Mengurangi ketergantungan pada listrik dari batubara horeee...emisi karbon saya turun! Menghindari dampak pemadaman saat harus mengejar deadline, sementara komputer tidak bisa dinyalakan - Sedikit pamer ke teman-teman kita bahwa kita sudah bergabung dengan komunitas pengguna solar panel sedunia! huhuuuyy..coolll..!!! Turut mengurangi pemanasan global karena sistem solarpanel menghasilkan energi yang ramah lingkungan yang tidak menyebabkan polusi. Bagaimana Menghitung Biaya Pemasangan Panel Surya di Rumah ?Kalau mau coba pasang panel surya di rumah kita bisa memulai dengan beberapa perhitungan terlebih dulu. Hitunglah kira – kira Berapa kebutuhan jumlah seluruh beban listrik di rumah yang akan menggunakan listrik yang akan di ambil dari solar panel anda, kalau di lihat dari tagihan listrik bulanan anda, maka bisa terlihat tingkat konsumsi listriknya dalam hitungan kWh kilowatt per jam setiap bulannya, dari hitungan inilah kalian bisa mengidentifikasikan berapa kWh Listik yang dibutuhkan setiap harinya kalian butuhkan Pertanyaan selanjutnya adalah Berapa lama beban yang totalnya 200 watt ini akan dihidupkan dengan menggunakan sistem solar panel ? Boleh kita ambil misalnya 12 jam. Jika 12 jam, berarti total konsumsi daya beban dalam sehari adalah 12 x 200 kWh = watt. Tentunya lebih diuntungkan jika beban yang menggunakan solar panel dinyalakan pada malam hari. Dengan begini, penggunaan baterai relatif tidak berat dan dimungkinkan jumlah baterai dapat pula dikurangi jumlahnya, karena listrik yang disupply tidak hanya oleh baterai tetapi sinar matahari masih turut memberikan supply. Mari kita ambil contoh penggunaan sistem solar panel adalah pada pukul s/d 12 jam. Mari sekarang kita hitung berapa besar dan jumlah baterai yang dibutuhkan untuk mensupply beban sejumlah total watt Jumlah total watt perlu ditambahkan sekitar 20% yang adalah listrik yang digunakan oleh perangkat selain panel surya, yakni inverter sebagai pengubah arus DC searah menjadi AC bolak - balik karena pada umumnya peralatan rumah tangga menggunakan arus AC, dan controller sebagai pengatur arus yakni menutup arus ke baterai jika tegangan sudah berlebih di baterai dan memberhentikan pengambilan arus dari baterai jika baterai sudah hampir kosong. Sehingga jika ditambahkan 20%, maka total daya yang dibutuhkan adalah x x 20% = watt. Dari watt tersebut, jika dibagi 12 V tegangan umum yang dimiliki baterai maka kuat arus yang dibutuhkan adalah 240 Ampere. Maka, jika kita menggunakan baterai yang sebesar 65 Ah 12 V, maka kita membutuhkan 4 baterai 65 x 12 x 4 = watt. Dengan mendapatkan watt ini, kita akan mendapatkan jumlah panel yang kita butuhkan, termasuk besarannya yakni sebagai berikut. Jika menggunakan ukuran panel yang 100 wp watt peak, maka dalam sehari panel ini kurang lebih menghasilkan supply sebesar 100wp x 5 jam = 500 watt. Adapun 5 jam didapat dari efektivitas rata-rata waktu sinar matahari bersinar di negara tropis seperti Indonesia, dan 5 jam ini sudah menjadi semacam perhitungan rumus baku efektivitas sinar matahari yang diserap oleh panel surya. Maka jika 1 panel yang 100 wp mampu memberikan listrik sejumlah 500 watt, didapatkan total panel yang dibutuhkan adalah sejumlah watt / 500 watt = 7 panel baiknya kita lebihkan.sehingga kita sekarang sudah berhasil mendapatkan kombinasi antara jumlah panel surya dan baterai untuk mensupply listrik sejumlah total watt yang dinyalakan selama 12 jam sehari dimana beban yang menggunakannya dinyalakan pada malam hari antara pukul s/d yakni 7 PANEL SURYA YANG 100 WP DAN 4 BUAH BATERAI 65Ah 12 Kalau mengenai harganya, saat ini sistem tersebut di atas sudah berikut seluruh perangkatnya adalah berkisar US$ 9 -10 per wattnya. Jadi jika menggunakan 7 panel yang 100 wp sehingga totalnya = 7 x 100 wp apakah ada yang lebih murah ? tentu saja ada, mau tahu hitungannya ? yuk kita coba hitung dengan biaya yang lebih murah ! -> SELANJUTNYA

rangkaian panel surya ke aki